Gambar Sampul Bahasa Indonesia · a_Pelajaran 1 Pendidikan
Bahasa Indonesia · a_Pelajaran 1 Pendidikan
Erwan, dkk

24/08/2021 15:15:43

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

410.7

ERW ERWAN Juhara

b

Berbahasa Indonesia dengan Efektif 2 : untuk Kelas XI Sekolah

Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Bahasa / penulis, Erwan

Juhara, Eriyandi Budiman, Rita Rochayati ; penyunting, Imam Condro

Pamungkas, Nisri Nurhasanah A. ; ilustrasi, Antoni Yuwono. -- Jakarta

: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

x, 248 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliogra

s

: hlm. 239-242

Indeks

ISBN: 978-979-068-912-1 ( no. jilid lengkap )

ISBN: 978-979-068-914-5

1. Bahasa Indonesia-Studi dan Pengajaran I. Judul

II. Eriyandi Budiman III. Rita Rochayati

IV. Imam Condro Pamungkas

V. Nisri Nurhasanah A. VI. Antoni Yuwono

Berbahasa Indonesia dengan Efektif

untuk Kelas XI Program Bahasa

Penulis

: Erwan Juhara

Eriyandi Budiman

Rita Rochayati

Penyunting

: Imam Condro Pamungkas

Nisri Nurhasanah A.

Pewajah Isi

: Budi Permana

Pewajah Ilustrasi : Antoni Yuwono

Pewajah Sampul : Ginanjar Rizki Perdana

Sumber Sampul Depan

Dokumentasi Penerbit

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

dilindungi oleh Undang-Undang

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan

Nasional dari Penerbit PT. Setia Purna Inves

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009

Diperbanyak oleh .....

iii

iii

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,

Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli

hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat

melalui situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah

ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan

dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81 Tahun

2008 tanggal 11 Desember 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit

yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional

untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan

Nasional ini, dapat diunduh (

down load

), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi

oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus

memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran

ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah

Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami

ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa

buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami

harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

Kata Sambutan

Kata Sambutan

iv

iv

Sesuai amanat dan semangat Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu

dan alat komunikasi penting masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi suatu

keharusan bagi kita untuk mempelajari dan menguasai keterampilan berbahasa dan ber sastra

Indonesia. Belajar berbahasa berarti belajar berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.

Belajar bersastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya.

Pada prosesnya, Pelajaran berbahasa dan bersastra Indonesia akan diarahkan pada

penguasaan keterampilan berbahasa (men dengarkan, berbicara, membaca, dan menulis)

dan keterampilan mengapresiasi dan mengekspresikan berbagai bentuk karya sastra.

Sesuai dengan konsep Pelajaran kontekstual, diharapkan Anda dapat melakukan proses

Pelajaran secara dinamis, aktif, dan kreatif. Anda pun dapat memperoleh pengetahuan bahasa

dan sastra dengan mengakses berbagai sumber, baik dari media cetak maupun elektronik.

Untuk memudahkan Anda melakukan proses Pelajaran keterampilan berbahasa dan

bersastra ini, Anda dapat menggunakan buku

Berbahasa Indonesia dengan Efektif

untuk

Kelas XI Program Bahasa ini.

Berbagai langkah kegiatan belajar mendengarkan, berbicara, mem baca, dan menulis serta

apresiasi sastra dapat Anda ikuti secara gradual (bertahap sesuai tingkat kesulitannya). Melalui

buku ini, diharapkan Anda mampu membangkitkan motivasi belajar dan siap membuka diri

untuk menerima segala informasi yang berkaitan dengan Pelajaran ini. Pada akhirnya, Anda pun

harus mampu memahami manfaat belajar yang telah dilakukan. Oleh karena itu, awalilah setiap

akan mulai belajar dengan mengajukan pertanyaan "Apa Manfaatnya Bagiku?"

Penerbit ingin menghaturkan terima kasih. Banyak pihak yang telah membantu

terwujudnya buku ini. Sumber tulisan atau gambar mereka, baik dari koran, majalah, tabloid,

buku hingga situs internet, dimuat dalam buku ini.

Semoga buku ini dapat menjadi bagian penting dalam proses belajar dan berlatih Anda.

Kembangkanlah daya wawasan dan daya imajinasi Anda untuk meningkatkan keterampilan

berbahasa dan bersastra Indonesia.

Penerbit

Kata Pengantar

v

v

1.

Gambar Awal Pelajaran

merupakan

bagian penjelas visual yang berhubungan

dengan materi suatu bab.

2.

Judul Pelajaran

merupakan tema pelajaran

yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3.

Pengantar

merupakan tulisan singkat

yang akan memancing pengalaman dan

pengetahuan Anda dengan materi yang akan

dipelajari

4.

Peta Konsep dan Alokasi Waktu

merupakan peta Pelajaran, sementara

alokasi waktu merupakan jumlah jam dalam

mempelajari materi di setiap pelajaran.

Inilah Bagian Buku Ini

Inilah Bagian Buku Ini

5.

Judul Subbab

merupakan tema yang

digunakan pada setiap sub pelajaran terkait

dengan materi pelajaran.

6.

Tujuan Belajar

disajikan supaya Anda

memahami arah Pelajaran.

7.

Isi atau Materi pelajaran

disajikan

dengan konsep materi dan aplikasi dalam

bentuk contoh serta disesuaikan dengan

sumber terkini.

8.

Foto dan Ilustrasi

disajikan sebagai

penunjang Anda dalam membaca teks

materi.

1

2

3

4

6

5

7

8

vi

vi

9.

Latihan Pemahaman

merupakan aplikasi

langsung dalam menguji pemahaman dan

kemampuan Anda dalam menyerap materi

secara praktik ataupun pengetahuan.

10.

Latihan Semester 1 dan 2

digunakan

untuk mengingat kembali materi-materi di

setiap pelajaran yang telah Anda pahami.

11.

Tugas Kelompok

merupakan kegiatan

lanjutan.

12.

Intisari

disajikan di setiap pelajaran untuk

mempermudah Anda dalam memahami

Pelajaran.

13.

Pengayaan

disajikan dalam tiga bagian,

yaitu "Mengenal Ahli Sastra", "Mengenal

Ahli Bahasa", dan "Mengenal Lebih Dekat".

Bagian ini dapat memperkaya pengetahuan

Anda mengenai kebahasaan dan kesastraan.

14.

Re

ƀ

eksi Pelajaran

merupakan bagian

tidak lanjut dari materi yang telah Anda

dapatkan dalam pelajaran.

15.

Glosarium

merupakan bagian yang berisi

kata atau istilah penting yang disertai

penjelasan arti dan nomor halaman.

16.

Indeks

merupakan halaman yang berisi

daftar kata, istilah, dan nama tokoh. Bagian

ini dapat mempermudah Anda menemukan

letak daftar kata tersebut di suatu halaman.

9

10

11

12

13

14

15

16

Latihan Semester 1

vii

vii

Daftar Isi

Daftar Isi

Kata Sambutan ............................... iii

Kata Pengantar

............................... iv

Inilah Bagian Buku Ini .................... v

Daftar Isi

.......................................... vii

Daftar Gambar ............................... ix

Bagian 1 : Pelajaran Bahasa Indonesia

Pelajaran 1 Pendidikan

.................. 1

A. Menanggapi Isi Sambutan ................. 2

B.

Menceritakan Pengalaman ............... 5

C. Membaca Intensif Teks Esai ............ 7

D. Membedakan dan Melafalkan

Fonem ................................................... 10

Latihan Pemahaman Pelajaran 1

.............. 14

Pelajaran 2 Kegemaran...................

15

A. Menilai Isi Ceramah .......................... 16

B. Mengidenti

s

kasi Isi Biogra

s

............. 18

C. Mencatat Hasil Diskusi ..................... 21

D. Morfofonemik...................................... 24

Latihan Pemahaman Pelajaran 2 ............ 28

Pelajaran 3 Teknologi ..................... 29

A. Mendengarkan Wawancara Televisi 30

B.

Membaca Intensif ............................. 32

C. Menulis Paragraf Deskriptif ............. 34

D. Mengenal Frasa .................................. 36

Latihan Pemahaman Pelajaran 3 ............ 40

Pelajaran 4 Hiburan ........................ 41

A. Merangkum Informasi

dalam Diskusi ..................................... 42

B. Berwawancara

.................................... 45

C. Menulis Paragraf Naratif .................. 48

D. Mengidenti

s

kasi Klausa ..................... 50

Latihan Pemahaman Pelajaran 4 ............ 54

Latihan Semester 1 .................................... 55

Pelajaran 5 Moral ........................... 61

A. Mengidenti

s

kasi

Argumen

dalam Berdebat .................................. 62

B. Membaca Cepat ................................. 63

C. Menulis Paragraf Eksposisi

............... 67

D. Mengidenti

s

kasi dan Membedakan

Jenis Kalimat ....................................... 69

Latihan Pemahaman Pelajaran 5 ............ 78

Pelajaran 6 Lingkungan ................. 79

A. Menyampaikan Hasil Penelitian ....... 80

B. Membedakan

Informasi

dan Pendapat ...................................... 83

C. Menulis Notula Rapat ....................... 84

D. Mengidenti

s

kasi Kata Berimbuhan . 87

Latihan Pemahaman Pelajaran 6 ............ 90

Pelajaran 7 Komunikasi Massa ....... 91

A. Membaca Ekstensif ............................. 92

B.

Menyampaikan Pertanyaan atau

Tanggapan .......................................... 93

C. Menulis Karya Ilmiah ........................ 95

D. Menganalisis Kata Berkon

s

ks ........ 100

Latihan Pemahaman Pelajaran 7 ............ 102

Pelajaran 8 Pariwisata ................... 103

A. Menyampaikan Topik dari

Hasil

Membaca .................................... 104

B. Membaca Teks Kemasyarakatan .... 107

C. Menulis Ringkasan Isi Artikel .......... 109

D. Mengelompokkan Kata Majemuk .. 111

Latihan Pemahaman Pelajaran 8 ............ 112

Latihan Semester 2 ..................................... 113

Bagian 2 : Pelajaran Sastra Indonesia

Pelajaran 9 Menelaah Cerpen

....... 117

A. Mengidenti

s

kasi

Unsur-Unsur

Pementasan Drama .......................... 118

B. Menceritakan Isi Cerpen

atau Novel

............................................ 121

C. Menganalisis Nilai-Nilai

dalam Cerpen ...................................... 123

D. Menelaah Komponen Kesastraan

Teks Prosa Naratif

........................... 126

Latihan Pemahaman Pelajaran 9 ............ 128

viii

viii

Pelajaran 10 Menelaah Teks Drama 129

A. Mengekspresikan Karakter Tokoh

dalam Teks Drama

........................... 130

B. Mendiskusikan Prosa Narasi .......... 133

C. Menulis Puisi dengan Tema Tertentu 139

D. Menelaah Komponen Kesastraan

dalam Teks Drama ............................ 141

Latihan Pemahaman Pelajaran 10 .......... 145

Pelajaran 11 Menelaah Puisi

..........

147

A. Mendeklamasikan Puisi ..................... 148

B. Menulis

Cerpen

................................... 150

C. Menelaah Komponen Kesastraan

Teks Puisi ............................................. 152

Latihan Pemahaman Pelajaran 11 ........... 158

Pelajaran 12 Apresiasi Karya Sastra 159

A. Menganalisis Kesesuaian Unsur-Unsur

Pementasan Drama

........................... 160

B. Membandingkan Penggalan Hikayat

dengan Penggalan Novel ................. 162

C. Menulis Drama

Berdasarkan Cerpen .......................... 164

Latihan Pemahaman Pelajaran 12 .......... 167

Latihan Semester 1 .................................... 171

Pelajaran 13 Memahami Karya

Prosa .................................................

175

A. Memahami Pementasan Drama ....... 176

B.

Menganalisis Penggalan Hikayat ....... . 178

C. Mengarang Cerpen ........................... 182

Latihan Pemahaman Pelajaran 13 .......... 184

Pelajaran 14 Membahas Karya Sastra

Lama

................................................ 185

A. Menceritakan Cerita Lama dengan

Bahasa Masa Kini ................................ 186

B. Menganalisis Penggalan Hikayat dan

Cerpen

................................................. 188

C. Menelaah Komponen Kesastraan Teks

Drama ...................................................

193

Latihan Pemahaman Pelajaran 14 .......... 196

Pelajaran 15 Apresiasi Sastra

.........

199

A. Membuat Resensi Drama ................ 200

B.

Memerankan Tokoh dalam Drama

. 202

C. Mentransformasikan Penggalan Hikayat

ke Dalam Cerpen ............................... 208

Latihan Pemahaman Pelajaran 15 .......... 213

Pelajaran 16 Memahami Drama .. 215

A. Mendiskusikan Isi Drama .................. 216

B.

Menyadur Cerpen ke Dalam

Bentuk Drama .................................... 220

C. Menganalisis Perkembangan Berbagai

Bentuk Sastra Indonesia .................... 223

Latihan Pemahaman Pelajaran 16 .......... 234

ix

ix

Gambar 1.1

Kegiatan berbicara memerlukan pelafalan yang jelas ......................................... 12

Gambar 2.1

Mendengarkan ceramah merupakan salah satu cara untuk mendapatkan

informasi/ilmu. ............................................................................................................ 1

7

Gambar 2.2

Monumen Nasional, salah satu peninggalan bersejarah ..................................... 22

Gambar 2.3

Buku

Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia

, salah satu sumber bacaan

untuk mempelajari pembentukan kata .................................................................. 25

Gambar 3.1

Buku

Terampil Wawancara

, salah satu pedoman untuk melakukan

wawancara. ..................................................................................................................

31

Gambar 3.2

Buku

Quantum Writing

, salah satu acuan untuk menulis kreatif.

..................... 35

Gambar 4.1

Film

Janji Joni

, salah satu karya anak bangsa. ......................................................... 47

Gambar 4.2

Buku

Linguistik Umum

, sumber bacaan untuk mempelajari bahasa Indonesia. 51

Gambar 5.1

Buku

Sintaksis,

salah sumber bacaan tentang kalimat. ........................................ 71

Gambar 11.1 Antologi puisi, salah satu sumber inspirasi untuk Anda yang senang

menulis

puisi.

...............................................................................................................

153

Gambar 15.1 Seorang pemain harus benar-benar menghayati perannya .............................. 203

Gambar 16.1 Sampul buku

Hikayat Hang Tuah,

salah satu cerita hikayat Indonesia ............ 223

Gambar 16.2

Belenggu

, salah satu novel karya Armijn Pane. ..................................................... 226

Gambar 16.3

Buah Rindu,

salah satu kumpulan puisi karya Amir Hamzah

.

. ........................... 227

Gambar 16.4 Salah Asuhan, salah satu novel karya Abdoel Moeis. ......................................... 228

Gambar 16.5

Hujan Kepagian,

salah satu karya sastra karya Nugroho Notosusanto

.

. ........ 229

Gambar 16.6

Pertemuan Dua Hati,

salah satu novel karya Nh. Dini. ...................................... 230

Daftar Gambar

x

x

1

Pendidikan

i

Pendidikan

Pendidikan

19

Ada banyak sekali peristiwa berbahasa di sekitar kita.

Mendengarkan sambutan termasuk salah satunya. Dengan men-

dengarkan sambutan, kita akan memperoleh informasi yang

berhubungan dengan penyelenggaraan suatu acara atau kegiatan.

Selain sambutan, peristiwa berbahasa lainnya adalah bercerita.

Di sini, Anda dapat menceritakan cerita atau pengalaman sendiri

Anda juga dapat memaparkan isi esai yang pernah Anda baca.

Selain itu, Anda akan mengetahui bunyi-bunyi bahasa yang ada

dalam bahasa Indonesia.

S

u

m

b

e

r

:

w

w

w

.

i

n

d

o

s

t

u

d

e

n

t

s

2

0

0

h

.

c

o

m

1

1

Alokasi waktu: 16 jam pelajaran

Peta

Peta

Konsep

Konsep

terdiri atas

melalui

proses

melalui

proses

melalui

proses

melalui

proses

mencatat pokok berita

Mendengarkan

sambutan

Menceritakan

pengalaman

Membaca teks esai

Membedakan dan

melafalkan fonem

bahasa Indonesia

• mencatat pokok-

pokok kejadian/

pengalaman

• menyampaikan

pengalaman

• mencatat pokok

pikiran esai

• menyampaikan

pokok pikiran

esai

• mencatat

pokok-pokok isi

sambutan

• menyampaikan

ringkasan

sambutan

Kegiatan

Berbahasa

• mengetahui jenis

fonem

• mengidentifi kasi

fonem

1

1

Pelajaran

Pelajaran

2

2

Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa

Anda semua pasti pernah mengikuti acara-acara resmi. Di

setiap awal acara itu, biasanya diisi sambutan oleh ketua pelaksana

atau pihak-pihak terkait dalam rangka memaparkan latar belakang,

maksud, dan tujuan penyeleng

garaan acara tersebut. Biasanya,

bahasa yang digunakan dalam sambutan adalah bahasa baku yang

tentunya disesuaikan juga dengan sambutan tersebut.

Berikut ini adalah contoh teks sambutan. Salah seorang

teman Anda akan membacakannya di depan kelas. Dengarkanlah

baik-baik dengan menutup buku Anda. Sambil mendengarkan

teman Anda, Anda dapat mencatat hal-hal penting dari sambutan

tersebut.

Hadirin yang terhormat.

Proses pembangunan ekonomi yang me-

nekan

kan pada pertumbuhan melalui eksplorasi

dan eksploitasi secara besar-besaran sumber

daya alam (SDA) Indonesia, ternyata menge-

sampingkan upaya pembangunan sumber daya

manusia (SDM).

Titik berat pembangunan pada aspek

ekonomi tidak memungkinkan upaya pening-

katan kualitas SDM melalui sektor pendi

dikan.

Akibat

nya, amanat Pembukaan Undang-Undang

Dasar

1

945 untuk mencer daskan kehi

dupan

bangsa, terlupakan. Sektor pendi dikan telah

ditinggalkan dan dikalahkan.

Melalui kebijakan sektor pendidikan yang

seragam dan penekanan pada pen

dalaman

fi losofi kenegaraan, tidak mungkin dihasilkan

lu lusan siap pakai. Dengan kurikulum yang tidak

meng ako

modasi ciri dan keperluan ke

daerahan,

dihasilkan lulusan yang tidak dapat segera

menerapkan ilmu yang dipelaja rinya.

Pada masa yang akan datang, keragaman

budaya dan lokalitas daerah harus mewarnai

penyu

sunan kurikulum pendidikan. Muatan lokal

sifat dan sikap keagamaan yang utama.

Keterbatasan dana untuk pendidikan ha

rus

bisa diatasi dengan menjadikan pengem

bang an

SDM sebagai titik berat dan prioritas pem

-

ba ngunan nasional di samping pertum

buhan



ekono

mi.

Dengan upaya demiki

an, pe

ru bahan

sosial dan perubahan kelemba gaan dimungkinkan

terjadi sehingga makna pem bangunan ekonomi

yang sebenarnya akan ter penuhi.

Sambutan Wakil Presiden RI pada Peresmian Pembukaan

Rapat Kerja Nasional Persatuan Taman Siswa

Sumber:

www.presidenri.com

Apakah Anda sudah mencatat pokok-pokok dari isi sambutan

tersebut? Bandingkanlah catatan Anda dengan catatan berikut.

Anda dapat mendiskusikannya bersama teman-teman Anda.

a. Pembangunan ekonomi melalui eksplorasi SDA menge-

sampingkan pembangunan SDM.

b. Amanat Pembukaan UUD’45 untuk mencerdaskan ke-

hidupan bangsa terlupakan.

c. Penyelenggaraan kurikulum hanya menghasilkan lu

lusan

yang tidak siap pakai.

Menanggapi Isi

Menanggapi Isi

Sambutan

Sambutan

A

Tujuan Belajar

Anda diharapkan dapat:

• mencatat pokok-

pokok isi sambutan

yang didengarkan; dan

• menyampaikan

(secara lisan)

ringkasan sambutan.

3

3

Pendidikan

Ketika teman Anda menyampaikan isi sambutan, tentunya ada

beberapa hal yang dapat Anda komentari. Khususnya mengenai

isi sambutan dan cara penyampaiannya. Nah, Anda dapat mem-

berikan komentar atau penilaian atas penyampaian sam butan yang

dilakukan teman Anda tersebut. Perhatikanlah contoh berikut.

Uraian tersebut merupakan contoh bagaimana kita men

dengar-

kan sambutan dan menangkap hal-hal pokok yang di ke mukakan

dalam sambutan tersebut. Di dalam sambutan, sebe narnya isi

pembicaraan sedikit, tetapi setiap poin biasanya diuraikan dengan

penjelasan-penjelasan tambahan.

Setelah mencatat pokok-pokok isi sambutan, Anda dapat

menuliskannya ke dalam beberapa kalimat sehingga membentuk

sebuah paragraf yang berisi semua pokok isi sambutan dengan

memerhatikan hubungan antarkalimatnya agar terpadu. Setelah

itu, Anda dapat menyampaikannya secara lisan.

Sekarang, tulis kembali pokok-pokok isi sambutan yang telah

Anda tulis ke dalam beberapa kalimat. Bandingkan catatan Anda

dengan catatan berikut.

Pembangunan ekonomi telah mengesampingkan SDM

karena hanya menekankan pada eksplorasi dan eksploitasi SDA.

Akibatnya, peningkatan SDM melalui proses pen didikan, se-

bagai mana menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang ter cantum

dalam UUD’1945, terlupakan.

Secara lebih spesifi

k, kegagalan pendidikan itu diindikasikan

dengan dihasilkannya lulusan yang "generalis", tidak siap pakai,

dan kurikulum yang terlalu seragam. Oleh karena itu, muatan

lokal dalam kurikulum harus lebih diperhatikan. Selain itu,

pengem bangan SDM harus menjadi prioritas di samping pem-

ba ngunan ekonomi.

Mengenai isi dan cara penyampaian sambutan, sudah

cukup baik. Akan tetapi, sam butan hanya berisi masalah-

masalah tanpa ada solusi yang harus dilakukan. Jadi, akan

lebih bermanfaat jika diungkapkan beberapa solusi dalam

menghadapi masalah ini.

d. Muatan lokal harus lebih diperhatikan.

e. Pengembangan SDM harus menjadi prioritas dalam pem-

bangunan nasional.

Untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan Anda,

kerja kanlah latihan berikut.

4

4

Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa

1. Dengarkanlah sambutan ini dengan baik. Salah seorang teman

Anda akan membacakan teks sambutan berikut.

Bapak Kepala Sekolah dan Bapak-Ibu

Guru yang saya hormati, serta teman-teman

yang saya banggakan, selamat siang.

Tadi pagi ketika panitia pemilihan pengurus

OSIS melaksanakan pen ghitungan suara, saya

sempat berdebar-debar. Mengapa? Perolehan

suara masing-masing calon berimbang, kejar-

mengejar. Suatu saat saya tertinggal dan

saat yang lain saya unggul. Demikian terus-

menerus. Alham

dulillah, ketika penghitungan

suara dinyatakan selesai, saya memperoleh

suara paling banyak. Saya sangat bersyukur

memperoleh kesempatan belajar menjadi

pemimpin. Apalagi menjadi ketua umum OSIS

sekolah yang kita banggakan ini.

Selanjutnya, saya sangat berterima kasih

kepada teman-teman yang telah mendukung

saya dan secara nyata telah memilih saya.

Dukungan itu tentu merupakan wujud nyata

adanya rasa percaya. Tentu, saya

tidak akan

menyia-nyiakan kepercayaan itu. Saya akan

berusaha sebaik-baiknya menjalankan tugas

sebagai ketua umum OSIS.

Menjadi ketua umum OSIS merupakan

penga

laman baru bagi saya. Oleh karena itu, saya

harus banyak belajar, terutama dari Kakak Ketua

Umum OSIS yang lama. Saya harap Kakak tidak

keberatan menyampaikan berbagai pengalaman

selama menjadi ketua umum OSIS periode

sebelum ini. Pengalaman dari Kakak itu tentu

sangat berguna bagi saya untuk melan

jutkan

program OSIS tahun lalu dan melaksa

nakan

program OSIS tahun ini. Kepada Bapak Kepala

Sekolah dan Bapak Ibu Guru, saya mo hon doa

restu dan mohon bimbingan agar saya dan

semua pengurus OSIS dapat menjalankan tugas

dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan

yang kita harapkan.

2. Catatlah pokok-pokok isi sambutan teman Anda. Kemudian,

buat ringkasannya berdasarkan catatan pokok-pokok isi

sambutan ter sebut.

4. Sampaikanlah ringkasan tersebut secara lisan di depan kelas

secara ber giliran.

5. Berikanlah penilaian terhadap penampilan teman Anda

tersebut. Anda dapat mendiskusikannya bersama teman-teman

Anda.

Latihan

Latihan

Pemahaman

Pemahaman

Tugas

Tugas

Kelompok

Kelompok

Dengarkan sambutan pada acara-acara yang ada di lingkungan

sekitar Anda. Catatlah ide-ide pokok dari sambutan tersebut

dengan langkah-langkah yang telah Anda pelajari. Kemudian,

diskusikanlah bersama teman-teman dari kelom pok lain

dengan terlebih dahulu menyampaikan hal-hal yang telah

dicatat kelompok Anda.

5

5

Pendidikan

Dalam pelajaran 1 bagian A, Anda sudah berlatih menyam-

paikan sambutan yang Anda dengarkan. Nah, sekarang Anda akan

belajar menyampaikan hal yang pernah Anda alami.

Apa yang Anda lakukan ketika mengalami hal-hal yang

menarik, menyenangkan, atau menyedihkan? Tentu kalian ingin

men ceri takannya kepada teman, saudara, atau orangtua, bu-

kan? Selain untuk berbagi rasa, menceritakan pengalaman juga

berguna karena berisi informasi yang perlu disampaikan. Apala-

gi jika pengalaman tersebut disampaikan secara siste matis, yaitu

ceritanya berurutan dan penceritaannya bertahap. Untuk itu,

tidak ada salahnya jika saat akan bercerita, Anda tuliskan terlebih

dahulu hal-hal yang berkaitan dengan pengala

man yang akan

Anda sampaikan tersebut.

Berikut ini adalah cerita pengalaman dari Pak Soeharmono,

seorang wartawan senior. B

acalah terlebih dahulu.

Pak Harmono, "Masa Lalu tak Perlu Disesali"

Pengalaman hidup seseorang memang

tak cukup hanya dibaca sebagai sebuah

masa lalu. Akan tetapi juga bisa dipahami

dari bagaimana seluruh pengalaman itu pada

akhirnya membentuk dan memengaruhi cara

pandang seseorang, terutama pada bagaimana

ia memaknai dan menatap dirinya sendiri atas

segenap pengalaman hidup yang telah dilaluinya,

manis maupun pahit. Dan, bagi wartawan

senior H. Soeharmono Tjitrosoewarno, seluruh

perjalanan hidup yang telah dilaluinya, terutama

di masa kecilnya, telah membekas kuat dan

membentuk cara pandangnya atas banyak

hal dalam hidup dan kehidupan. Termasuk,

bagaimana dalam usianya yang kini 75 tahun ia

memandang dirinya sendiri, serta bagaimana

ia berharap kelak orang akan mengenangnya

hanya sebagai manusia biasa. Tak lebih dari itu.

"Saya ini berasal dari orang kecil. Hidup susah

saya alami. Saya ingin meninggalkan kesan, kalau

bisa membantu orang jangan sampai mengalami

apa yang saya alami dulu. Kalau saya buang saya

pernah makan nasi jagung, itu bukan sehari dalam

setahun, itu sampai berbulan-bulan karena hanya

itulah kemampuan bapak saya. Tinggal di rumah

bilik dan dihinakan orang, tapi saya terima karena

pada kenyataannya memang seperti itu. Saya

Menceritakan Pengalaman

Menceritakan Pengalaman

B

Tujuan Belajar

Anda diharapkan dapat:

• mencatat hal-hal yang

berkaitan dengan

pengalaman yang

disampaikan;

• mengembangkan

cerita berdasarkan

catatan;

• menyampaikan cerita

pengalaman tanpa

melihat teks;

• menyampaikan

kesan atas cerita

pengalaman yang

didengar, dilihat, dan

dialami.

Sumber

:

Pikiran Rakyat,

23 Maret 2008

6

6

Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa

tak bisa bantah. Saya bersyukur bisa melewati

masa-masa seperti itu. Saya hanya ingin dikenang

sebagai manusia biasa," ujar lelaki kelahiran

Bojonegoro, Jawa Timur, 23 Juli 1933 ini.

Soeharmono Tjitrosoewarno, atau yang

akrab disapa Pak Harmono, terutama di

lingkungan "PR" tentu bukanlah sosok yang

asing. Wartawan senior yang masih produktif

menulis ini, bergabung dengan "PR" sejak tahun

1952. Penerima penghargaan Kesetiaan Profesi

dari PWI Pusat pada tahun 2006 itu, sejak

Juli 2007 hanya bisa berada di rumah untuk

memulihkan kesehatannya, pascaoperasi di

Singapura tanggal 20 Juli 2007.

Sumber

: Harian

Pikiran Rakyat

, 23 Maret 2008

Bagi orang yang mendengarkan cerita tersebut, tentunya

me miliki kesan atas pengalaman yang disampaikan. Kesan apa

yang dapat Anda p

eroleh? Perhatikanlah contoh ungkapan kesan

berikut.

Saya cukup terkesan dengan cerita pengalaman Pak

Soeharmono, terutama karena beliau dapat menjadi orang

sukses, padahal dulu dia orang susah.

Sekarang Anda pun dapat melanjutkannya dengan kesan

Anda sendiri.

1. Ceritakanlah pengalaman Anda yang berkaitan dengan dunia

pendidikan yang menurut Anda menarik dan bermanfaat bagi

orang lain.

2. Tulislah dahulu hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman

Anda.

3. Kemudian, kembangkan menjadi cerita yang menarik dan

sam paikan di depan kelas tanpa melihat teks.

4. Tulislah pula, bagaimana kesan Anda atas cerita teman Anda

yang telah Anda dengarkan.

5. Berikanlah seluruh hasil pekerjaan Anda kepada guru. Nanti,

guru Anda akan memberikan penilaian terhadap hasil kerja

Anda.

Latihan

Latihan

Pemahaman

Pemahaman

Tugas

Tugas

Kelompok

Kelompok

1. Buatlah sebuah catatan tentang hal-hal yang menarik dari

pengalaman Anda kemudian kembangkanlah menjadi cerita

yang menarik.

2. Sampaikan pengalaman Anda kepada teman sekelompok

Anda.

3. Tulislah sebuah penilaian atau kesan Anda atas pengalaman

yang telah Anda atau teman Anda sampaikan.

7

7

Pendidikan

Pada pelajaran kali ini Anda akan berlatih membaca intensif

teks esai tentang kebudayaan. Setelah membacanya, Anda dapat

berlatih menemukan pokok pikiran teks esai tersebut. Esai adalah

salah satu jenis karangan persuasif, yakni karangan argumentasi

yang di dalamnya memanfaatkan masalah-masalah psikologis

pribadi untuk membahas suatu persoalan secara mendalam, singkat,

dan kritis.

Penulisan esai bisa dilakukan seperti penulisan artikel pada

umumnya, tetapi pengungkapan masalahnya disajikan sangat

akurat dan terpilih serta menarik agar pembaca merasa menikmati

dan memahami masalah secara emotif. Terkadang esai juga

memanfaatkan keindahan nilai sastra untuk memperkuat uraian

tulisannya (fakta dan datanya disajikan secara jurnalistik, tetapi

pengungkapannya sangat pribadi dan bernilai sastrawi, terutama

pemanfaatan bahasa-bahasa sastra untuik melatih imajinasi para

pembaca maupun objek tulisan esai itu sendiri

).

Makin kuat

kemampuan berbahasa sastra penulis esai, makin menarik nilai

esai tersebut.

Pengungkapan data dan fakta yang diperoleh pembaca

karena ia seperti menjadi teman-teman dialog tulisan tersebut.

Padahal, secara psikologis ia telah diberi opini persuasif yang

harus diterima dan diyakini untuk dijalankan dan dipercayainya.

Dengan penjelasan di atas Anda dapat membuat sebuah

rangkuman dari teks esai. Agar Anda lebih memahaminya bacalah

teks esai yang ditulis oleh Jakob Soemardjo berikut ini.

Abu Nawas, Koja Nasrudin, Si Kabayan

Menurut C. Hooykaas, tokoh semacam

Si Kabayan di Pasundan sebenarnya banyak.

Mereka hadir dengan nama yang berbeda-beda.

Sebutlah Si Kidul, Bapa Leco, Bapa Lucung,

Ahli Nujum, Nujum Sangsara, dan Si Buta Tuli.

Semua nama ini rupanya kemudian disatukan ke

dalam satu nama saja, yakni Si Kabayan. Itulah

sebabnya karakter Si Kabayan itu paradoks.

Pada suatu ketika ia bisa sangat bodoh, tidak

bisa membedakan mayat dan orang hidup.

Pada ketika lain dia amat cerdas sehingga

dapat menyadarkan mertuanya mengakui

kesalahannya.

Ada kemungkinan bahwa tokoh Si Kabayan

merupakan campuran dari cerita-cerita si bodoh

dan si cerdas. Teman-teman bodohnya terdapat

di berbagai suku di Indonesia yang dkenal

sebagai si Pandir dan Joko Bodo, dan Amani

Pandir di Batak, sedangkan tokoh cerdasnya ada

di Melayu, yaitu Si Luncai. Dalam khazanah sufi

dunia, Abu Nawas lebih menonjol sebagai

tokoh

cerdas, sedangkan Koja Nasruddin sebagai

tokoh bodoh. Dan Si Kabayan berkarakter

dua-duanya. Jadi, Si Kabayan itu gabungan dari

Abu Nawas dan Koja Nasruddin.

Membaca Intensif Teks

Membaca Intensif Teks

Esai

Esai

C

Anda diharapkan dapat:

• mengetahui langkah-

langkah merangkum

isi teks; dan

• menyampaikan isi

rangkuman tersebut

dengan kalimat yang

runtut.

Tujuan Belajar

8

8

Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa

Si Kabayan itu pemalas, suka makan enak,

suka sekali tidur, banyak menganggur, miskin, dan

jarang bersosialisasi. Watak yang kurang terpuji

di zaman modern ini. Tampaknya, itu sengaja

digambarkan demikian oleh para pengarang

ceritanya. Si Kabayan adalah gambaran seorang

pengikut tarekat terutama yang sudah mencapai

tingkat sufi . Seorang sufi itu memilih hidup

miskin daripada kaya, hina daripada mulia

(pengganggur dan penidur), menjauhi pergaulan,

lapar daripada kenyang (Kabayan suka makan

enak), "mati" daripada hidup (kudu bisa paèh

semèmèh paèh), "bodoh" daripada pintar.

Rupanya, cerita-cerita Si Kabayan muncul

dari kumpulan-kumpulan tarekat di wilayah

Banten. Cerita-cerita Si Kabayan sendiri

juga bersifat paradoks. Dari satu sisi cerita

Kabayan itu lucu dan menggelikan, tetapi

cerita yang sama memiliki sisi sebaliknya,

yakni menyedihkan. Seorang sufi di Timur

Tengah abad 9 menyatakan bahwa "kalau Anda

mengetahui apa yang saya ketahui, engkau akan

sedikit tertawa dan akan banyak menangis."

Dunia ini fana, dan carilah yang baka. Jadi

Kabayan dan cerita-ceritanya paradoks, seperti

sufi

sme itu sendiri, penuh pikiran dan peristiwa

paradoks.

Dengan demikian, cerita-cerita Si Kabayan

bukan sembarangan. Cerita-cerita "dongeng"

itu sufistik dan pantas disejajarkan dengan

cerita para pendahulunya, Abu Nawas dan

Koja Nasruddin. Snouck Hurgronje pernah

mengumpulkan 121 cerita si Kabayan yang

80 diantaranya diangkat sebagai disertasi oleh

Lina Maria Coster-Wijaman pada tahun 1929.

kumpulan cerita Si Kabayan tak kalah banyak

banyak dengan Koja Nasruddin dan Abu

Nawas. Amat disayangkan bahwa cerita-cerita

Si Kabayan bahkan tak dikenal oleh masyarakat

Indonesia sendiri.

Dunia dalam cerita-cerita Si Kabayan itu

terbatas. Ia selalu berselisih dengan bapak

mertuanya, tetapi disayangi oleh ibu mertua

dan neneknya (simbol makrifat). Kabayan juga

selalu bertengkar dengan istrinya, namun tetap

menjadi istrinya (rukun bertengkar), nama istri

Kabayan ini Si Iteung, tetapi di Banten dikenal

dengan nama Kendeng atau kadang Cemuweuk.

Ini menunjukkan sumber yang berbeda-beda.

Tetangganya yang selalu ditipunya adalah Ki

Silah dan orang yang selalu dihormatinya adalah

Kiai.

Sebuah cerita Abu Nawas masuk dalam

cerita Si Kabayan. Inilah ceritanya, Abu Nawas

diuji oleh raja karena terkenal kepintarannya.

Abu Nawas disuruh menghitung bintang di

langit. Jawaban Abu Nawas adalah membawa

seember pasir di hadapan raja dan diminta

untuk menghitungnya. Tentu saja raja tak

mampu. Moral cerita ini adalah bahwa ada hal-

hal yang tak mungkin diketahui oleh manusia,

dan kita tak usah mencoba memasukinya.

Ah mimpi, begitu pula Si Kabayan pernah

mimpi. Koja mimpi sedang negosiasi sebuah

kontrak ratusan juta, di bangunkan oleh istrinya

yang menyediakan sarapan pagi. Koja marah-

marah karena kontrak belum dia tanda tangani

dalam mimpi. Sarapan sama sekali tak ada

artinya dibandingkan dengan mimpi kontrak

ratusan juta itu. Moral cerita ini, mana lebih

penting bagi manusia, mimpi jadi saudagar kaya

atau sarapan pagi yang realitas? Bisakah orang

mimpi tanpa makan?

Demikianlah puluhan cerita Si Kabayan

berkualitas semacam itu. Hampir semuanya

bersifat sufi stik, terutama di tingkat tarekat

dengan memainkan kebodohan manusia yang

tak kunjung tobat. Serakah, menipu, ingkar janji,

balas dendam.

Cerita-cerita itu menertawakan diri kita

ini. Manusia-manuasia bodoh spiritual, jauh

dari jalan rohani. Tokohnya Si Kabayan yang

bodoh secara spiritual, dan cerdas-cerdik secara

manusia.

Pesan cerita Si Kabayan universal karena

mistisisme memang universal. Hanya cara

mengungkapkannya secara Sunda.

Saya kira cerita-cerita Si Kabayan pantas

disejajarkan dengan Abu Nawas (cerita

kepintarannya) dan Koja Nasruddin (cerita

kebodohannya). Cerita-cerita itu bersifat

komedi karena menertawakan kebodohan

manusia, tetapi sekaligus juga tragedi karena

sebenarnya kisah sedih manusia yang jauh dari

rohani.

Jakob Soemardjo (Budayawan Sunda)

Sumber

:

Khasanah, Pikiran Rakyat,

19 Januari 2008

9

9

Pendidikan

1. Bacalah kembali teks esai tersebut,kemudian tentukannlah

pokok pikiran tiap paragraf dalam teks esai tersebut.

2. Tulislah kembali teks esai tersebut sesuai dengan pokok

pikiran tiap paragraf.

3. Nilailah penggunaan bahasa dalam teks esai tersebut.

4. Tulislah kesimpulan isi esai tersebut.

Latihan

Latihan

Pemahaman

Pemahaman

Tugas

Tugas

Kelompok

Kelompok

1. Carilah sebuah esai sastra dari surat kabar/majalah sastra

seperti Horizon.

2. Tentukan pokok pikiran tiap paragraf dalam esai tersebut.

3. Sampaikanlah ide/pendapat penulis esai tersebut.

4. Nilailah penggunaan bahasa dalam esai tersebut.

5. Tulislah kesimpulan isi esai tersebut.

Setelah Anda membaca teks tersebut, Anda dapat mencatat

pokok-pokok pikiran dari teks tersebut seperti berikut ini.

1. Tokoh seperti Si Kabayan merupakan tokoh paradoks,

yakni campuran tokoh si bodoh dan si cerdas.

2. Cerita Si Kabayan adalah gambaran seorang pengikut

tarekat.

3. Cerita Si kabayan pantas disejajarkan dengan cerita Abu

Nawas dan Koja Nasrudin.

4. Cerita-cerita seperti Si Kabayan, Abu Nawas dan Koja

Nasrudin bersifat komedi tapi juga bersifat tragedi.

Dari pokok-pokok pikiran tersebut, didapat rangkuman

seperti di bawah ini.

Tokoh cerita komedi seperti Si Kabayan merupakan tokoh

paradoks, yakni campuran antara tokoh orang bodoh dan orang

cerdas. Sebenarnya, cerita-cerita Si Kabayan adalah gambaran

seorang pengikut tarekat yang telah mencapai tingkat sufi

.

Cerita Si Kabayan pantas di sejajarkan dengan cerita-cerita

Abu Nawas dan Koja Nasrudin. Cerita-cerita ini bersifat

komedi sekaligus juga tragedi.

10

10

Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa

Proses pelajaran kali ini dapat dilakukan dengan

mempraktikkan fonem-

fonem bahasa Indonesia sesuai dengan

fakta berbahasa. Praktikkanlah seperti petunjuk dalam contoh-

contoh yang ada.

Bunyi vokal rendah dibedakan berdasarkan posisi lidah

dan bentuk mulut. Berdasarkan lidah, dapat bersifat vertikal

atau horizontal. Vokal secara vertikal, dibedakan adanya vokal

tinggi, yakni bunyi /i/ dan /u/; vokal tengah, yaitu /e/ dan

/

/; dan vokal rendah, yaitu bunyi /a/. Secara horizontal dibe da-

kan adanya vokal depan, misalnya bunyi /i/ dan /e/; vokal pusat,

misalnya, bunyi /

/; dan vokal belakang, misalnya bunyi /u/ dan

/o/. Selanjutnya, berdasarkan bentuk mulut dibedakan atas vokal

bundar dan vokal tak bundar. Vokal bundar, misalnya bunyi /o/

dan /u/, sedangkan vokal tak bundar, misalnya bunyi /i/ dan /e/.

Sekarang, praktikkanlah perbedaan bunyi-bunyi vokal tersebut

dalam kata-kata buku, baki, baku, baka; kuda, kado; susu, sisa,

sisi. Sekarang, praktikkanlah perbedaan bunyi-bunyi vokal

tersebut dalam kata-kata buku, baki, kado; susu, sisa, sisi.

Bunyi-bunyi konsonan dapat dibedakan berdasarkan posisi

pita suara, tempat artikulasi, dan cara artikulasi. Berdasarkan pita

suara dapat dibedakan bunyi bersuara dan bunyi tidak bersuara.

Bunyi bersuara terjadi jika posisi pita suara tersebut hanya

terbuka sedikit sehingga pita suara itu bergetar, misalnya, bunyi

/b/, /d/, /g/, dan /c/. Bunyi yang tidak ber suara terjadi jika pita

suara terbuka agak lebar dan meng

akibatkan tidak ada getaran

pada pita suara itu, misalnya bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/. Sekarang,

praktikkanlah bunyi-bunyi kon sonan tersebut dalam kata-kata

bandung, banding, sanding, basa, baka, bata; gajah, jajah.

Berdasarkan tempat artikulasi, konsonan dapat dibedakan

menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.

1. Bilabial, adalah konsonan yang terjadi oleh gerakan kedua

belah bibir, bibir bawah merapat pada bibir atas. Konsonan

yang termasuk bilabial ini adalah bunyi /b/, /p/, dan /m/. Bunyi

/p/ dan /b/ merupakan bunyi oral, yaitu yang dikeluarkan

melalui rongga mulut. Sedangkan /m/ adalah bu nyi nasal,

yakni bunyi yang dikeluarkan melalui rongga hidung.

Praktikkanlah konsonan dalam kata-kata asam, asap, adab.

2.

Labiodental, adalah konsonan yang terjadi pada gigi

bawah dan bibir atas; gigi bawah merapat pada bibir atas.

Membedakan dan Melafalkan

Membedakan dan Melafalkan

Fonem

Fonem

D

Tujuan Belajar

Anda diharapkan dapat:

• mengetahui berbagai

jenis fonem; dan

• mengindentifi kasi

fonem berdasarkan

artikulasi.

11

11

Pendidikan

Konsonan yang termasuk labiodental adalah bunyi/f/ dan /v/.

Praktikkanlah konsonan tersebut dalam kata-kata sifat, visi.

Laminoalveolar

, yaitu konsonan yang terjadi pada daun lidah

dan gusi; Posisi daun lidah menempel pada gusi. Konsonan

yang termasuk

laminoalveolar

adalah bunyi /t/ dan /d/.

Praktikkan konsonan tersebut dalam kata tekad dan dekat.

4. Dorsovelar, yakni konsonan yang terjadi pada pangkal lidah

dan langit-langit lunak. Konsonan yang termasuk

dorsovelar

adalah bunyi /k/ dan /g/. Praktikkanlah konsonan tersebut

dalam kata-kata kaku dan gagu.

Selanjutnya, berdasarkan cara artikulasinya atau hambatan

terhadap arus udara, konsonan dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Hambat (letupan), terjadi jika artikulator menutup se penuh-

nya aliran udara sehingga udara terhambat di belakang tempat

penutupan itu. Kemudian, penutupan itu dibuka tiba-tiba dan

menyebabkan terjadinya letupan. Konsonan letupan, antara

lain bunyi /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, dan /g/. Praktikkanlah konsonan

tersebut dalam kata-kata siap, kirab, adat, abad, dan sepak.

2. Geseran, terjadi jika artikulator membentuk celah sempit se-

hingga udara yang melaluinya mendapat gangguan. Konso-

nan yang termasuk geseran antara lain bunyi /f/, /s/, dan /z/.

Praktikkanlah konsonan tersebut dalam kata-kata fasih, zat.

3. Paditan, terjadi jika artikulator aktif menghambat sepe nuh-

nya aliran udara, lalu membentuk celah sempit. Kon sonan

yang termasuk paditan, antara lain bunyi /c/. Prak tikkanlah

konsonan tersebut dalam kata-kata cacat, kaca, cara.

4. Sengauan/nasal, terjadi jika artikulator menghambat sepenuhnya

aliran udara melalui mulut, tetapi membiarkannya keluar melalui

rongga hidung dengan bebas. Contoh konsonan nasal adalah

bunyi /m/, /n/, dan /ñ/. Praktik kanlah konsonan tersebut dalam

kata-kata kusam, makan.

5. Getaran/trill, terjadi jika artikulator melakukan kontak

beruntun sehingga getaran bunyi itu terjadi berulang-ulang.

Contohnya adalah konsonan /r/. Praktikkanlah konsonan

tersebut dalam kata-kata rusak, barak, bakar, transaksi.

6. Sampingan/lateral, terjadi jika artikulator menghambat aliran

udara pada bagian tengah mulut, lalu membiarkan udara

keluar melalui samping lidah. Contohnya yakni konsonan /l/.

Praktikkanlah konsonan tersebut dalam kata-kata lilin, siul.

7. Hampiran atau aproksiman, terjadi jika artikulator mem-

bentuk ruang yang mendekati posisi terbuka seperti dalam

pembentukan vokal, tetapi tidak cukup sempit untuk

menghasilkan konsonan geseran. Oleh karena itu, bunyi yang

dihasilkan sering juga disebut semivokal. Di sini hanya ada

Mengenal

Mengenal

Lebih Dekat

Lebih Dekat



Vokal dan

konsonan merupakan

bagian dari bunyi bahasa.

Vokal dan konsonan

memiliki perbedaan

yang di dasarkan pada

ada tidaknya hambatan

(proses artikulasi)

pada alat bicara. Bunyi

vokal dihasilkan dengan

pita suara terbuka

sedikit. Pita suara

tersebut bergetar

ketika dilalui arus udara

yang dipompakan dari

paru-paru. Kemudian,

arus udara itu keluar

melalui rongga mulut

tanpa hambatan, kecuali

bentuk mulut yang

terbentuk sesuai dengan

jenis vokal.

Sumber

:

Linguistik Umum

Sebuah Pengantar, 1992

12

12

Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa

dua buah bunyi, yaitu /w/ dan /y/. Praktikkanlah konsonan

tersebut dalam kata-kata wahyu, yoyo, bawa.

Di dalam bahasa Indonesia, banyak terdapat serapan dari

bahasa lain. Unsur-unsur yang diserap dapat berupa fonem

maupun kata, misalnya:

central

sentral atau /sentral/

rakyat

rakyat atau /ra?yat/

congres

kongres atau /ko

res/

Penyerapan tersebut ada yang diserap seluruhnya (rakyat)

atau sebagian (sentral, kongres). Dalam bahasa Indonesia,

dikenal adanya istilah bahasa yang baku. Istilah baku diterapkan,

baik dalam tulisan maupun lisan. Nah, sekarang perhatikanlah

pelafalan kata-kata yang baku dalam bahasa Indonesia berikut.

1. Lafalkanlah fonem- fonem bilabial, labiodental, lamino

alveolar, dan dorsovelar dalam kata-kata yang ada dalam teks

""Ngarumat" Pusaka di Batukarut Bandung".

2. Salin atau tuliskanlah ke dalam tulisan fonetik.

a. barang

/bara

/ e. seni

b. bandung f. banyak

c. akhir g isyarat

d. bernyanyi h. jazz

Latihan

Latihan

Pemahaman

Pemahaman

No. Fonem Pelafalan

1.

syarat

/çarat/

2.

tampak /tampa?/

3.

megah

/m(

)gah/

Saat berbicara menggunakan bahasa Indonesia, Anda sering

menggunakan vokal dengan pemendekan atau pemanjangan.

Misalnya, kata "tahu" dapat memiliki dua arti.

1. /tau/ memiliki arti mengetahui

2. /ta.u/ memiliki arti tidak mengetahui

Selain itu, saat mengucapkan kata atau kalimat dalam bahasa

Indonesia Anda seringkali terpengaruh oleh bahasa ibu (bahasa

daerah).

Kegiatan berbicara memerlukan

pelafalan yang jelas.

Gambar 1.1

Gambar 1.1

Sumber

:

Tempo,

2004

13

13

Pendidikan

• Agar Anda dapat memperoleh sebuah informasi dari

sambutan, catatlah pokok-pokok pikiran dalam sambutan,

kemudian buatlah ringkasannya.

Menceritakan pengalaman memang tidak sulit. Namun,

agar Anda dapat menceritakan pengalaman Anda secara

sistematis dan terperinci, buatlah sebuah catatan tentang

hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman yang akan

disampaikan kemudian, kembangkan cerita berdasarkan

catatan Anda.

• Esai adalah salah satu jenis karangan persuasif.

Penulisannya bisa dilakukan seperti artikel, tetapi

pengungkapan masalahnya sangat akurat dan terpilih serta

menarik.

Perbedaan antara vokal dan konsonan adalah berdasarkan

ada tidaknya hambatan ketika bunyi tersebut dihasilkan.

jenis-jenis vokal antara lain /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /∂/.

sedangkan jenis-jenis konsonan antara lain /b/, /g/, /c/,

dan sebagainya.

Intisari

Intisari

Pelajaran 1

Pelajaran 1

Sumber:

Profesor Indonesia

Abdul Chaer,

lahir di Jakarta. tahun

1969 memperoleh gelar sarjana pendidikan

jurusan bahasa dari IKIP Jakarta. Tahun

1974 mengikuti penataran leksikografi

yang

diselenggarakan oleh Lembaga Bahasa

Nasional.Buku-buku tulisannya, antara lain

Kamus Dialek Jakarta, Kamus Idiom Bahasa

Indonesia,Tata Bahasa Pendidikan Bahasa

Indonesia: Fonologi dan Morfologi, Tata

Bahasa Pendidikan Bahasa Indonesia, dan

Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.

Mengenal

Mengenal

Ahli Bahasa

Ahli Bahasa

3. Manakah yang termasuk kata-kata serapan dari kata-kata

tersebut?

4. Sampaikanlah hasilnya di depan kelas. Mintalah teman Anda

untuk menyimak dan menanggapinya.

14

14

Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa

2. Buatlah sebuah cerita pengalaman Anda atau orang lain.

3. Bacalah sebuah esai tentang kebudayaan, tentukanlah pokok-

pokok pikirannya. Kemudian, kembangkan pokok-pokok

pikiran tersebut menjadi paragraf.

4. Dalam aktivitas berbahasa di masyarakat, Anda pasti sering

mendengar orang meng ucapkan kata-kata dalam bahasa

Indonesia yang dipengaruhi bahasa daerah. Ayo, sebutkanlah

contoh pengucapan kata-kata tersebut menurut yang Anda

ketahui.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, serta hadirin.

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia

memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kalau

kita bicara tentang pendidikan nasional bayangan

kita langsung tertuju kepada salah seorang

tokoh

bangsa kita, yaitu Ki Hajar Dewantara. Kalau kita

ingat Ki Hajar Dewan tara, kita juga ingat akan

konsep-konsep dasar bagi seorang pendidik

terhadap murid-murid nya, yaitu ing ngarso sung

tulodo, ing madya mangun karso, dan tut wuri

handayani.

Ing ngarso sung tulodo, berarti di depan

memberi teladan. Maksudnya, seorang pemim

pin

harus menjadi anutan bagi yang dipimpinnya. Ing

madya mangun karso, berarti di tengah mem-

bangun kemauan. Maksudnya, seorang pemimpin

harus mampu mem bangkitkan semang at bekerja.

Tut wuri handayani, berarti di belakang memberi

dorongan. Maksudnya, se orang pemimpin harus

mampu mendorong orang-orang yang dipim-

pinnya agar berani ber-tanggung jawab dan

mampu berjalan di depan.

Hadirin sekalian. Bagi suatu bangsa, pen-

didikan adalah hal yang sangat mendasar karena

sangat menen tukan kualitas bangsa tersebut.

Dengan mengop timalkan pendidikan, berarti

bangsa itu telah mempersiapkan kader-kader

atau generasi-generasi bangsa yang siap pakai,

sanggup mene ruskan cita-cita bangsa Indonesia

yang telah dirintis Bapak-Bapak Bangsa kita

terdahulu.

1. Catatlah pokok-pokok isi sambutan berikut, kemudian buatlah

rangkumannya.

Latihan Pemahaman

Latihan Pemahaman

Pelajaran 1

Pelajaran 1

Nah kini, Anda menjadi dapat memperoleh informasi

dari sambutan yang Anda dengarkan, sehingga Anda dapat

menyampaikan informasi tersebut kepada orang lain dengan

jelas. Anda pun kini dapat bercerita secara sistematis dan

menarik. selain itu, Anda pun dapat membuat ringkasandari

sebuah esai dengan mudah. Setelah itu Anda kini dapat

melafalkan kata-kata yang ada dalam bahasa Indonesia dengan

benar.

Refl

eksi

Refl

eksi

Pelajaran 1

Pelajaran 1